Dalam dunia marketing dan periklanan, banyak orang menganggap client brief hanyalah dokumen awal sebelum ide kreatif dibuat. Padahal, di balik campaign yang efektif dan berdampak, hampir selalu ada client brief yang dipahami dengan benar dan diterjemahkan secara strategis.
Di sinilah peran agency menjadi krusial. Bukan sekadar menerima brief, tetapi mengolahnya menjadi landasan yang kuat untuk sebuah creative campaign.
Secara umum, client brief adalah dokumen atau penjelasan awal dari klien yang berisi kebutuhan, tujuan, dan ekspektasi terhadap sebuah campaign. Isinya bisa mencakup:
Namun dalam praktiknya, client brief sering kali masih bersifat mentah, umum, atau bahkan terlalu luas.
Client brief berfungsi sebagai titik awal strategi, bukan titik akhir. Brief yang baik membantu agency memahami:
Tanpa pemahaman client brief yang tepat, ide kreatif berisiko menjadi:
Banyak campaign tidak berjalan optimal bukan karena eksekusinya lemah, tetapi karena masalah sejak tahap brief. Beberapa kondisi yang sering terjadi:
Jika brief seperti ini langsung dieksekusi, tim kreatif akan menebak-nebak arah yang diinginkan klien.
Menurut Reza, Digital Strategist Manager Bounche, client brief seharusnya menjadi dasar penyusunan proposal creative campaign yang kemudian dipertajam menjadi creative brief.
Di tahap ini, agency berperan untuk:
Hasilnya adalah creative brief, yaitu dokumen internal yang menjadi pegangan seluruh tim (strategy, creative, media, hingga execution) agar campaign berjalan dalam satu arah yang sama.
Walaupun sering dianggap sama, keduanya memiliki peran berbeda:
Client brief berfokus pada apa yang diinginkan klien, sedangkan creative brief berfokus pada bagaimana strategi dan ide kreatif menjawab kebutuhan tersebut.
Client brief datang dari klien, sementara creative brief disusun oleh agency sebagai hasil analisis dan pemahaman strategis. Creative brief inilah yang menjaga ide kreatif tetap relevan dengan objective campaign.
Ketika client brief diolah secara strategis, dampaknya terasa di seluruh proses campaign:
Inilah alasan mengapa agency yang kuat secara strategi tidak langsung “lompat ke ide”, tetapi memulai dari pemahaman brief yang matang.
Client brief bukan sekadar formalitas awal, melainkan fondasi dari seluruh creative campaign. Brief yang dipahami dan diterjemahkan dengan benar akan menghasilkan creative brief yang kuat, sehingga ide kreatif tidak hanya menarik, tetapi juga berdampak.
Jika kamu ingin campaign yang tidak sekadar ramai, tetapi benar-benar menjawab kebutuhan bisnis, proses strategis sejak client brief adalah kuncinya.
Bounche sebagai Creative & Digital Marketing Agency percaya bahwa strategic thinking harus selalu mendahului creative execution. Melalui pendekatan ini, setiap proposal dan creative campaign dirancang untuk relevan, terarah, dan selaras dengan objective klien.
Pelajari lebih lanjut bagaimana pendekatan ini diterapkan melalui layanan Creative Marketing Bounche.
Tidak selalu. Namun semakin jelas brief yang diberikan, semakin mudah agency menerjemahkannya menjadi strategi yang tepat.
Creative brief biasanya disusun oleh agency berdasarkan client brief, hasil diskusi, dan analisis strategis.
Campaign bisa kehilangan arah, pesan tidak relevan, dan hasilnya tidak sesuai dengan tujuan bisnis klien.
Tidak. Client brief sering menjadi referensi sepanjang proses campaign, terutama saat evaluasi dan revisi strategi.